RS Syariah Hadapi Tantangan Kepemimpinan dan Kondisi Harta Wakaf
Jakarta - Inilah berbagai temuan menarik yang mengemuka sepanjang penyelenggaraan International Islamic Healthcare Conference and Expo (IHEX) 2019 yang diselenggarakan tiga hari, pada 21-23 Maret lalu di Jakarta Convention Center. Selain diisi pameran, yang diikuti perusahaan alat kesehatan (alkes), farmasi, perbankan syariah, rumah sakit (RS), serta kalangan perumahsakitan lainnya, termasuk Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI), juga diselenggarakan selama tiga harui berturut-turut.
Pada seminar itu, berbagai narasumber mengemukakan fakta-fakta menarik terkait perkembangan RS syariah, diantaranya:
- Kendati lembaga yang menaunginya tidak mencari keuntungan, namun RS maupun klinik milik lembaga wakaf atau pengelola zakat harus produktif untuk memastikan keberadaannya berkelanjutan.
- Sebagian besar harta yang diwakafkan di Indonesia, sulit dimanfaatkan sebagai sumber ekonomi produktif karena karakternya sendiri yang tidak atau kurang bernilai jual baik. Padahal, sesuai ajaran Islam, harta yang diwakafkan, yang bernilai paling utama adalah yang sangat disayangi, produktif dan bernilai tambah.
- RS berbasis syariah telah banyak berinovasi, sehingga diharapkan saling bertukar ilmu dan kiat agar keunggulan itu bisa tersebar dengan baik di kalangan perumahsakitan Islam.
- Diperlukan kepimpinan yang kuat yang memandu langkah-langkah pengembangan dan perubahan RS Islam.
- Nilai-nilai Islam telah menjadi keuntungan tersendiri karena RS Islam tidak perlu menyusun core value nya sendiri. Pimpinan cukup menerjemahkan aplikasi nilai-nilai Islam itu agar dpaat diaplikasikan sehari-hari. (IZn - persi.or.id)