RSKD Kejiwaan Dadi Kewalahan, Daya Tampung 200, yang dirawat 546
Makassar - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Kejiwaan Dadi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan kewalahan dan kerepotan untuk memenuhi kebutuhan pasien rawat inap yang melebihi kapasitas. Saat ini RSKD merawat 546 pasien, padahal daya tampungnya hanya 200 pasien sesuai jumlah tempat tidur dan secara regulasi, tidak bisa menolak pasien yang datang.
"Kami sangat kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Misalnya saja, sabun mandi, untuk menyiasatinya, kami potong-potong. Tetapi kami tetap berupaya, pelan-pelan kami menyembuhkan mereka lalu mengeluarkan satu per satu dari sini sesuai dengan petunjuk dokter," ujar Kepala Seksi Logistik RSKD Dadi, Ismail.
Ismail memaparkan, pemenuhan kebutuhan seperti pakaian juga dilakukan pihak RSKD Dadi dengan melibatkan pihak keluarga yang juga menampung pakaian bekas atau kontribusi apa pun bagi pasien jiwa.
"Sebenarnya jika direncanakan pulang itu bisa lebih baik dan bisa semakin berkembang untuk ke depannya. Hanya saja untuk proses pemulangan ini, kami juga merasa kesulitan mengembalikan atau membawa pulang pasien jiwa yang telah dinyatakan sehat karena berdasarkan data awalnya saat masuk ke sini sudah tidak ada rumahnya dan keluarganya," ujar Humas RSKD Dadi, Yunus Paraya.
Sementara pasien yang diantar oleh pihak Dinas Sosial dari sejumlah daerah juga menolak menerima kembali. "Akibatnya, pasien yang telah pulih kejiwaannya diberikan terapi melalui pekerjaan ringan di rumah sakit, seperti menanam, membersihkan halaman dan membantu cleaning service."
Ketua Tim II perawatan bangsal kenari RSKD Dadi, Muhammad Asran menyampaikan, kualitas perawatan RSKD Dadi terganggu karena membludaknya pasien tersebut. Sebagian pasien terpaksa tidur di lantai, berbagai penyakit menular juga rawan menyerang. Akibatnya, RSKD Dadi lebih cocok disebut sebagai tempat penampungan dibanding perawatan.
"Padahal jika perawatan diberikan sesuai standar maka proses penyembuhan dipastikan akan lebih cepat. Dua ruangan di bangsal kenari yang seharusnya hanya bisa menampung 30 orang sesuai jumlah tempat tidur, kini terisi 142 pasien," ujar Asran. (IZn-persi.or.id)