10 Jul2019
Kapal RS Buatan PT PAL, Miliki UGD, Ruang Operasi Hingga Rawat Inap
Surabaya - Desain kapal perang yang semula berjenis Landing Platform Dock (LPD) dirancang ulang menjadi rumah sakit (RS) yang akan dioperasikan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Proses produksi kapal RS itu dilakukan PT PAL Indonesia di markasnya di Surabaya, Jawa Timur. Acara pemotongan baja pertama yang merupakan langkah awal proses fabrikasi atau pembangunan kapal dilakukan hari ini.
Kapal RS itu akan diserahterimakan pada Oktober 2021, sesuai kontrak yang ditandatangani kedua belah pihak. "Kami optimistis pesanan itu selesai masa kontrak. Nomor pembangunan kapal ini W000320 dan sejak awal, desainnya sudah benar-benar untuk fungsi RS," ujar Direktur Pembangunan Kapal PT PAL Indonesia, Turitan Indaryo.
Kapal RS itu rencananya dibangun sepanjang 124 meter, lebar 22 meter, tinggi 6,8 meter, berbobot 7.300 ton. Fungsi utamanya, melaksanakan tugas kemanusiaan, penanganan bencana alam, transportasi logistik, pencarian dan penyelamatan serta evakuasi masal.
Turitan menjelaskan, RS terapung itu memiliki fasilitas poliklinik, unit gawat darurat, ruang operasi, rawat inap dan layanan lainnya. TNI AL saat ini telah memiliki tiga kapal RS, yaitu KRI dr Soeharso, KRI Makassar dan KRI Semarang.
"Indonesia sebagai negara kepulauan sangat membutuhkan kapal RS. Kita merasakan sendiri saat terjadi gempa di Palu belum lama lalu, betapa KRI dr Soeharso dan KRI Makassar sangat membantu proses evakuasi korban," ujar Turitan.
Idealnya, kata Turitan, Indonesia memiliki tiga lagi unit kapal RS, sehingga setelah satu unit itu diserahkan PT PAL Indonesia, akan ada kontrak kapal sejenis lainnya. (IZn-persi.or.id)