Kisah Sukses Siloam Membangun 34 RS
Jakarta - RS Siloam telah berkiprah selama 15 tahun di Indonesia. Pertumbuhan jaringan semakin meningkat dengan membangun sendiri RS atau akuisisi RS yang sebelumnya dimiliki orang lain.
Kesuksesan yang diraih Siloam itu dipaparkan dalam konferensi Hospital Management Asia (HMA) 2018 di Bangkok, Thailand, Indonesia) seperti dikutip manajemenrumahsakit.net. Eksistensi RS di Indonesia, akan lebih banyak dikupas dalam HMA 2020 di Bali.
"Jaringan kami menggunakan sistem informasi yang sama. Sistem informasi sistem sangat penting sebagai dasar sistem manajemen RS. Kami menggunakan sistem yang sama untuk 34 RS di Indonesia. Sangat penting pula, pengembangan rekam medis elekronik. Ini yang sangat penting. Di samping itu, juga Digital Imaging System yang dapat dipakai oleh seluruhnya. Jadi kami memperkuat back end," ujar Budiraharjo Legowo, Chief Finance Officer Siloam Hospital Group.
Budiharjo memaparkan pada aspek radiologis, Siloam mengembangkan tele-radiologist dengan kerja sama bersama kelompok India, untuk memperbaiki pembacaan. "Setelah itu kami menggunakan teknologi yang lebih maju, seperti untuk booking. Ini yang harus dipikirkan digitalisasinya. Beberapa caranya antara lain: teleexpertise dengan bekerja secara jarak jauh untuk share knowledege, case by case."
Teknologi lainnya yang dimanfaatkan, Teledoc misal HalloDoc, DocRasa.Kemudian telemonitoring: pasien dapat melakukan monitor vital sign. Teleassistance: setelah pasien pulang ke rumah,mereka dapat melakukan kontak atau komunikasi ke dokter. Dokter dapat mengambil data dan menganalisisnya. Sedangkan teknologi terkini adalah Telerobotik. (IZn-persi.or.id)