Sembilan RS di Surabaya, Siap Layani Pasien HIV/AIDS
Surabaya - Sebanyak sembilan RS di Surabaya, Jawa Timur, siap melayani pasien HIV/AIDS, termasuk para PSK yang kedapatan positif setelah terjaring razia. RS tersebut terdiri atas, RS Soewandi, RSAL (Rumah Sakit Angkatan Laut), RS Haji, RS Bhayangkara, RS Jiwa Menur, RS Dr. Soetomo, RS Unair dan RS Bhakti Dharma Husada (BDH).
Selain itu, terdapat 63 puskesmas yang siap melayani pemeriksaan dan diagnosa virus, yakni Puskesmas Dupak, Putat, Sememi, Perak Timur, Kedurus, Jagir, Kedungdoro, Keputih, Kali Rungkut, dan Tanah Kali Kedinding.
"Fasilitas-fasilitas kesehatan itu menyediakan obat ARV gratis untuk pengidap HIV/AIDS, bukan untuk menyembuhkan, tapi menekan perkembangbiakan virus, sehingga usia harapan hidup bisa diperpanjang. Jangan sungkan-sungkan berobat dan koordinasi dengan puskesmas. Bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), kami juga menyediakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa susu, karena imunnya sudah menurun," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Febria Rachmanita, belum lama ini.
Febria menghimbau, lengkapnya layanan itu seharusnya membuat masyarakat yang berisiko dan ODHA tak ragu melakukan pengobatan rutin ke puskesmas atau RS yang memberikan layanan bagi pengidap virus tersebut itu.
Sebelumnya, delapan dari 14 Pekerja Seks Komersial (PSK)
yang terjaring razia petugas gabungan Pemkot Surabaya di kawasan Stasiun Wonokromo, Kota Surabaya, akhir pekan lalu terindikasi positif HIV. Saat ini mereka ditempatkan di Liponsos Keputih untuk dilakukan pembinaan dan pengobatan ARV, sebelum nanti mereka dipulangkan ke daerah asal masing-masing.
Para PSK tersebut diketahui juga berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur yakni Kediri, Tulungagung, Gresik, Nganjuk dan Malang, dengan usia rata-rata di atas 30 tahun. (IZn-persi.or.id)