Belum Ada Kasus Monkeypox di Indonesia
Jakarta - Hingga saat ini belum ditemukan kasus monkeypox atau cacar monyet di Indonesia sehingga masyarakat tidak perlu panik dengan adanya pemberitaan yang menyebutkan kemungkinan penyakit yang menghebohkan Singapura itu dapat masuk ke Indonesia.
"Namun, masyarakat diimbau untuk senantiasa waspada dan menjaga kebersihan. Monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Penularan dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa dari binatang yang tertular virus," ujar Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono dalam siaran pers yang diterima di Jakarta.
Penularan pada manusia, menurut Anung, terjadi karena kontak dengan monyet, tikus gambia dan tupai, atau mengonsumsi daging binatang yang sudah terkontaminasi. Inang utama dari virus ini adalah rodent (tikus).
Anung menjelaskan, penularan dari manusia ke manusia sangat jarang. Wilayah terjangkit Monkeypox secara global yaitu Afrika Tengah dan Barat seperti Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon dan Sudan Selatan.
"Monkeypox dapat dicegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti cuci tangan dengan sabun, menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik," ujar Anung.
Kepada petugas kesehatan, termasuk dokter di RS, Anung mengingatkan agar menggunakan alat pelindung, minimal sarung tangan dan masker saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
"Awal mula kasus di Singapura, seorang warga negara Nigeria menderita Monkeypox saat mengikuti lokakarya. Saat ini pasien itudan 23 orang yang kontak dekat dengannya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut."
Selain itu, Anung memaparkan perlunya menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yang diburu
dari hewan liar.
"Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit Monkeypox agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari tiga minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat
perjalanannya." (IZn-persi.or.id)