Inilah Program Kesehatan Capres 01 dan 02!
Jakarta - Inilah program kesehatan, yang juga meliputi perumahasakitan yang diajukan capres dan cawapres Joko Widodo- Maruf Amin dan Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.
Keduanya sama-sama menjanjikan memperbaiki program Jaminan Kesejahteraan Nasional (JKN) serta kinerja BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program tersebut.
Perwakilan Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan 01, Hasbullah Thabrany mengakui terjadi masalah defisit pada BPJS Kesehatan. "Kami akan menata kembali BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan tetap diprioritaskan dan akan diperkuat, kita telah mendapatkan pola untuk menata lubang-lubang tersebut," ujar Hasbullah Thabrany.
Hasbullah menegaskan, program-program publik wajar mengalami defisit pada awalnya, dan pada tahun berikutnya pemerintah mencoba menutupi defisit tersebut.
"Defisit BPJS Kesehatan terjadi karena banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, saat ini telah menyasar 218 juta orang. Prediksi awal untuk rawat inap saja sekitar 4,1%, namun pada 2018 mencapai 5%. Di sisi lain, ini membuktikan, program JKN semakin dimanfaatkan oleh masyarakat. Kami akan melanjutkan program-program kesehatan yang telah berjalan baik."
Sementara, pasangan 02, tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto, yang diwakili Hermawan Saputra mengatakan akan mengedepankan puskesmas.
"Selama ini puskesmas kurang dimanfaatkan, padahal bisa digunakan untuk penanganan pertama pada masyarakat," kata Hermawan.
Sementara terkait BPJS Kesehatan, pihaknya akan mengevaluasi secara keseluruhan, karena lembaga tersebut terus mengalami defisit. "Program JKN harusnya tidak menyebabkan pihak RS kesulitan, untuk itu ada dua hal yang akan ditata kembali yaitu sistem pelayanan dan menutup kebocoran anggaran."
Hermawan merinci, defisit BPJS Kesehatan mencapai Rp3,8 triliun pada 2014, Rp5,9 triliun pada 2015, Rp9 triliun pada 2016, Rp9,75 triliun pada 2017 dan Rp16,5 triliun pada 2018. (IZn - persi.or.id)