Penanganan Operasi dan Perawatan Korban Tsunami Selat Sunda Dilakukan di RS Drajat, RSUD Banten, dan RS Sari Asih
Banten - Penanganan operasi dan perawatan korban tingkat lanjut korban bencana tsunami Selat Sunda di Banten dilakukan di RS Drajat, RSUD Banten, dan RS Sari Asih.
"Saat ini tim medis sedang melangsungkan penanganan operasi ortopedi (bedah tulang) dan bedah syaraf bagi para korban. Dalam situasi bencana, jumlah korban terbanyak paling membutuhkan penanganan ortopedi dan trauma," kata dr Moh Adib Khumaidi SpOT, Ketua Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) sekaligus Sekjen Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PABOI).
Sementara, Koordinator Lapangan Tim Medis Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten dr Atep Supriadi SpEm mengatakan, membutuhkan tambahan tenaga medis, ortopedi, bedah saraf, obstetri dan ginekologi (persalinan), pediatrik (anak), serta tambahan alat medis darurat.
"Persediaan obat-obatan pun semakin menipis serta ambulans untuk membawa korban ke rumah sakit rujukan," ujar Atep.
IDI Banten kata Atep, saat ini bekerja di lokasi dengan sekitar 100 tenaga medis. Tim yang ikut membantu mengobati korban itu berasal dari Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), PABOI dan PDEI.
Ketua IDI Wilayah Banten dr Hendrarto Sp THT menambahkan, pihaknya juga mendirikan lima posko di Puskesmas area terdampak, yakni Carita, Labuan, Panimbang, Cibaliung dan Sumur untuk penanganan medis tanggap darurat. (IZn - persi.or.id)