RS Hasri Ainun Habibie Perjuangan Hasil Optimal dari Penilaian KARS
Gorontalo - Rumah Sakit (RS) Hasri Ainun Habibie mengoptimalkan kinerjanya untuk meraih hasil terbaik dari penilaian Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS).
Akreditasi RS Ainun dilakukan asesor KARS yaitu Tjut Maulina dan Ardiyanto pada 5-8 Desember 2018. Diharapkan, proses penilaian itu menghasilkan status akreditasi terbaik, sebagai penanda sistem yang bgekerja di RS Ainun Habibie.
"Sebuah RS memang harus memiliki akreditasi, karena jika tidak, pelayanan tidak akan sesuai aturan dan tidak bis abekerjasama dengan yang paling penting BPJS Kesehatan," kata Gubernur Gorontalo Rusli Habibie.
Direktur RS Ainun Yana Yanti Suleman mengatakan, proses akreditasi SNARS merupakan salah satu syarat meraih standarisasi pelayanan. Maka RS Ainun, dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
Rusli menjelaskan, RS Ainun dibangun pada 2012, dengan status sebagai RS tipe D dan segera dikembangkan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). UNtuk proses KPBU, hampir selesai. Dari 20 langkah, tinggal satu langkah lagi yang harus dipenuhi," ucap Rusli.
Jika konsep pembangunan RS dengan menyertakan investor itu berhasil, maka proses pengembangan RS Ainun menjadi RS tipe B siap terwujud. "Untuk ketersediaan tenaga dokter, kami sudah menjalin kerjasama dengan fakultas kedokteran di sejumlah universitas. Universitas Negeri Gorontalo akan segera membuka Fakultas Kedokteran dan RS Ainun akan jadi salah satu universitas yang menjadi mitra.
Selain itu, kata Rusli, pihaknya juga telah menawarkan kerja sama dengan beberapa universitas ternama, menawarkan posisi untuk para alumninya dengan fasilitas tempat tinggal, kendaraan, juga insentif. (IZN-persi.or.id)