Kualitas Layanan RS Dikuatirkan Terpengaruh Minimnya Peserta Seleksi CPNS yang Lolos
Kotawaringin - RS Pratama APBD sebesar Rp5,6 miliar dialokasikan untuk operasional dua rumah sakit (RS) pratama di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah pada 2019.
APBD sebesar Rp5,6 miliar dialokasikan untuk operasional dua rumah sakit (RS) pratama di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah pada 2019.
Kedua RS pratama itu masing-masing berlokasi di Kecamatan Parenggean dengan alokasi dana sebesar Rp3,4 miliar dan di Kecamatan Mentaya Hilir Selatan Rp2,2 miliar.
"Anggaran tersebut dialokasikan dari APBD 2019 dan wajib disediakan pemerintah daerah. Jika tidak dialokasikan, kedua RS pratama tersebut tidak dapat beroperasi untuk menjalankan fungsinya melayani kesehatan masyarakat," kata Sekda Kotim Halikinnor, baru-baru ini.
RS pratama tersebut, lanjut Halikinnor, sangat dibutuhkan masyarakat mengingat wilayah Kotim sangat luas sehingga membutuhkan waktu berjam-jam jika hendak mencapai RSUD dr Murjani yang berada di pusat Kota Sampit.
Pun, kedua RS pratama tersebut masih mengalami kekurangan tenaga medis, namun tetap diupayakan beroperasi maksimal. Untuk RSUD dr Murjani sendiri, juga terus ditambah kapasitas, kualitas pelayanan, jumlah peralatan kesehatan serta sumber daya manusianya.
Guna mengatasi kekurangan tenaga medis, lanjut Halikinnor, Pemkab Kotim sudah berupaya untuk memenuhi melalui penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018. Sayangnya hanya sedikit peserta yang mampu mencapai nilai ambang batas saat Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). "Kami harap ada solusi lain untuk mengatasi kekurangan tenaga medis di dua RS pratama tersebut agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan," ujar Halikinnor.
Halikinnor menyebutkan, dari 602 kuota yang kita dapat hanya 82 peserta tes yang dinyatakan lulus saat SKD. (IZn - persi.or.id)