Indonesia Produksi 12 Vaksin dan Ekspor ke 141 Negara
Jakarta - PT Bio Farma telah mengekspor 12 jenis vaksin ke 49 negara Islam, sementara keseluruhan negara tujuan ekspor vaksin Indonesia berjumlah 141.
"Itu menandakan teknologi vaksin belum merata di negara-negara Konferensi Negara-Negara Islam (OKI), sehingga kepemimpinan Indonesia diperlukan untuk membawa pemerataan kemampuan produksi vaksin di negara Islam. Bio Farma siap mendampingi negara-negara OKI agar dapat mandiri dalam produksi vaksin," ujar Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Rahman Roestan di sela "The 1st Meeting of the Heads of National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs) from the Organization of Islamic Cooperation Member States" di Jakarta, kemarin.
Lebih lanjut, Rahman menjelaskan, dari 100 industri vaksin di dunia dan 30 di antaranya diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Industri vaksin di Indonesia merupakan satu dari 30 yang diakui WHO. Ini bukan sekadar produknya yang berstandar tapi juga fungsi pengawasan farmasi di Indonesia sesuai standar WHO. Pengakuan WHO itu mencakup kualitas dan pengawasannya.
"Terdapat tujuh negara OKI yang memiliki pabrik vaksin, dua diantaranya diakui Badan Kesehatan Dunia WHO, yaitu Senegal dan Indonesia. Kendati demikian, Senegal hanya memproduksi vaksin "yellow fever" dengan area distribusi untuk Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Rahman menjelaskan, sejumlah negara di Timur Tengah tertarik melakukan alih teknologi produksi vaksin dari Indonesia. Arab Saudi, diantaranya, meminta transfer kemampuan dari PT Bio Farma (Persero) agar mereka juga bisa memproduksi vaksin. (IZn - persi.or.id)