Jumlah Pasien RSUD Pirngadi Medan Turun Hingga 40%
Medan - Tingkat kunjungan masyarakat ke RSUD Pirngadi Medan menurun hingga 40%. Kondisi itu harus dievaluasi secepatnya agar langkah penanganan bisa segera diimplementasi. Penilaian akan diprioritaskan pada aspek pelayanan dan kinerja jajaran RSUD.
"Evaluasi harus dilakukan segera agar RS ikon Medan ini tidak terpuruk. Evaluasi harus benar-benar transparan dan mendalam hingga menemukan akar permasalahan. Evaluasi itu harus diikuti langkah perencanaan dan laporan pertanggung jawaban anggaran operasional," ujar Sekretaris Daerah Kota Medan Wirya Al Rahman, belum lama ini.
Wirya menegaskan, pihaknya akan menugaskan dua ASN dari Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Medan ke RSUD tipe A yang dipimpin Dr. Suryadi Panjaitan itu. Sebanyak dua ASN itu ditugaskan memperbaiki manajemen RSUD Pirngadi, terkait tata pelaporan keuangan dan aset yang baik dan benar di Kementerian Keuangan. Keduanya akan bersama-sama dengan manajemen RSUD membuat laporan keuangan dan aset yang baik dan benar.
Kepala dinas Kesehatan Kota Medan Usma Polita menegaskan, pihak RSUD harus mewaspadai lemahnya manajemen yang berimbas pada menurunnya pelayanan. Akibatnya, masyarakat enggan datang berobat.
Wirya menjelaskan, pihaknya berencana menjadikan RSUD Pirngadi menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang menyasaratkan pelaporan Keuangan dan Aset yang transparan dan akuntabel.
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, termasuk Kongres Nasional pada Oktober 2018, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) melalui ketuanya Dr. Kuntjoro AP,M.Kes, memperingatkan risiko terjadinya penurunan jumlah pasien di RS tipe A dan B terkait implementasi sistem rujukan berjenjang yang ditetapkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Kondisi itu dikuatirkan akan membuat RS tipe A dan B kehilangan pasien bahkan mengalami kesulitan keuangan, terutama pasa RS swasta. (IZn - persi.or.id)