RSUP Kemaritiman Maluku Selesai Dibangun Akhir 2019, Dilengkapi Helikopter dan Hiperbarik
Jakarta - Proses pembangunan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Kemaritiman Maluku sudah menyelesaikan struktur bangunan hingga lantai empat dari delapan lantai yang direncanakan.
RSUP Kemaritiman Maluku diproyeksikan menjadi pusat rujukan terbesar di kawasan timur Indonesia, pembangunannya dimulai setelah peletakan batu pertama oleh Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek pada 25 Juli 2018. Pada tahap awal pembangunannya, RSUP yang berlokasi di Desa Rumah Tiga, Kota Ambon, itu menggunakan anggaran pemerintah pusat sebesar Rp100 miliar.
"Kontraktor pelaksana seluruh struktur gedung RSUP menyatakan, pembangunan akan selesai serta diresmikan penggunaannya pada Desember 2019. Pembangunan dilakukan dua tahun anggaran, dengan dana lebih dari Rp300 miliar," kata Gubernur Maluku, Said Assagaff.
Said menegaskan, dirinya selalu melaporkan perkembangan pekerjaan RSUP vertikal tersebut kepada Menkes Nila F Moeloek. "Kontraktor kami harapkan bekerja sesuai tenggat target yang direncanakan. Terlebih, ada penandatanganan testimoni untuk meyakinkan semua pihak termasuk kontraktor pelaksana, tentang keberadaan fasilitas RSUP yang sangat dibutuhkan masyarakat Maluku."
RSUP itu, lanjut Said, nantinya akan menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan. "Dengan dioperasikannya RS vertikal ini nantinya, kami harapkan menjadi rujukan penanganan berbagai kasus penyakit di Indonesia timur, melengkapi RSUP di kawasan timur lainnya yaitu Manado, Sulawesi Utara dan Makassar, Sulawesi Selatan."
Istimewanya, RSUP itu direncanakan dilengkapi dengan helikopter untuk menjangkau daerah kepulauan dan pelosok. Maluku sendiri merupakan wilayah kepulauan dengan 1.340 buah pulau. Pun, akan ada fasilitas unggulan berupa layanan hiperbarik untuk menunjang wisata air di Maluku sekaligus menjadi ikon RSUP tersebut. (IZn - persi.or.id)