Gancang Aron, Program Layanan Antar Obat dari RSUD Ke Rumah Pasien, Raih Penghargaan Inovasi Layanan Publik
Jakarta - Program antar obat gratis ke rumah pasien kurang mampu, inovasi layanan Kabupaten Banyuwangi mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat yang diserahkan Wapres Jusuf Kalla kepada Bupati Abdullah Azwar Anas di Jakarta, belum lama ini.
Program antar obat ke rumah pasien kurang mampu itu bernama Gancang Aron, kependekan dari Gugus Antisipasi Cegah Antrean Panjang dengan Antar Obat ke Rumah Pasien. Sekaligus, dalam bahasa Banyuwangi, gancang aron berarti "lekas sembuh".
Gancang Aron masuk jajaran Top 40 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).
Layanan diberikan pada pasien rawat jalan di rumah sakit milik pemerintah daerah. "Pasien tidak perlu mengantre lama di apotek. Kan kasihan, pasien sudah sakit, masih disuruh nunggu obat. Apalagi jika obatnya butuh peracikan tertentu yang makan waktu. Kami gembira program ini diapresiasi pemerintah pusat, serta yang terpenting mampu meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas.
Program ini memungkinkan,setelah berobat, pasien bisa langsung pulang dan beristirahat. Obatnya diantar ke rumah mereka setelah disiapkan apoteker. Untuk operatornya, program ini menggandeng Go-Jek sebagai penyedia jasa kurir pengantar obat ke rumah pasien.
"Dengan kolaborasi ini lebih hemat karena tidak perlu pengadaan armada kendaraan," ujarnya.
Pihak RS pun, kata Anas, tetap memantau ketepatan pengiriman obat. Pun, pasien terlebih dahulu diedukasi tentang obat yang dikonsumsinya saat menyerahkan resep. Bahkan, untuk memastikan obat diterima dengan tepat oleh pasien, driver Gojek diberikan pendidikan khusus. "Tidak semua driver Go-Jek bisa mengantar obat. Kita beri pendidikan khusus. Selain itu, ada sistem pengamanan lain untuk memastikan obat dan informasi tentang obat itu tersampaikan dengan baik ke pasien," ujar Anas. (IZn - persi.or.id)