14 Dokter Forensik RS Bhayangkara Berjibaku Tangani Korban Lion Air JT-610
Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tim Polri dilapangan dan Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto berkolaborasi mengevakuasi dan mengidentifikasi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.
"Di Tanjung Priok ada tenaga kesehatan dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), lalu ada jenazah yang dikirim ke RS Polri untuk identifikasi. Jadi identifikasi di RS Polri," ujar Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek di Jakarta, kemarin.
Selain itu, tambah Nila, Kemenkes juga mengirim tim dokter ke RS Polri untuk membantu. Disaster Victim Identification (DVI) dilakukan di RS Polri dan dinilai membutuhkan tenaga tambahan.
"Ada juga pendampingan terkait masalah psikologi, baik dari Kemenkes atau Polri."
Di Tanjung Priok, kata Nila, ada 22 kantung jenazah dengan kondisi tidak utuh yang kemudian dikirim ke RS Polri untuk dicocokkan dengan DNA keluarganya.
Kepala RS Polri Bhayangkara, Komisaris Besar Polisi dr. Musyafak, mengatakan setiap kantong jenazah ini isinya bisa lebih dari satu jenazah. Kami menurunkan lebih dari 14 dokter forensik, ada 90 lebih laporan pos mortem dan pos antemortem, sekarang masih proses pendataan," kata dr. Musyafak. (IZn - persi.or.id)