Chairul Tanjung: RS Harus Pikirkan Digitalisasi dan Bisnis Ekosistem
Jakarta - Inilah kunci sukses membangun bisnis berbasis ekosistem yang dipaparkan pendiri CT Corps Chairul Tanjung pada sesi penutup Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) XIV, Sabtu (20/10) di Jakarta Convention Centre.
Pertama, kalangan perumahsakitan dihimbau untuk keluar dari "tempurung," untuk bisa memahami dan mengantisipasi berbagai perkembangan yang terjadi di luar. Manajemen RS pum kalangan kedokteran, kata Chairul harus mau meredam ego, yang selama ini lekat dengan karakter bisnis dan profesi di bidang kesehatan.
"Salah satunya, dengan membuka pintu pada pihak luar negeri, misalnya dokter dan tenaga medis asing. Kompetisi itu penting agar kita bisa semakin maju. Kita bisa saling belajar, termasuk hal-hal yang kurang kita ketahui. Ini sudah saatnya saya kira," ujar Chairul.
Kedua, mewaspadai sekaligus mengadopsi digitalisasi. "Lihatlah, kini ada aplikasi Halodoc yang memungkinkan pasien nggak perlu lagi pergi ke institusi kesehatan konvensional. Obat bahkan bisa diantar, semuanya sang praktis dan serba terukur, pun lebih efisien."
Chairul menegaskan, intervensi dunia digital juga ditandai dengan investasi yang dilakukan Tencent, pengembang Wechat di China.
"Ini akan makin merajalela, mulai dari perjanjian dokter hingga pengantaran obat, memotong alur dan biaya yang selama ini berlaku. Saat ini perusahaan-perusahaan global ini investasi besar-besaran di dunia medis."
Ketiga, RS, sebagaimana pelaku usaha lainnya, harus mulai mengaplikasikan pola ekosistem dalam mengembangkan usahanya. "Yang disebut ekosistem itu adalah Gojek yang kemudian menciptakan Gopay, Gocar, Gofood. Yang berharga itu data. Berdasarkan data yang mereka punya, dikembangkan bisnis yang lain. Sebanyak 7 dari 12 perusahaan dengan valuasi terbesar du dunia adalah yang mengembangkan ekosistem, mulai Amazon, Apple, Alfabet, Alibaba, Tencent, Microsoft, Facebook."
Aplikasinya di RS, lanjut Charirul, mulai mencipatakan toko suvenir, kafe hingga memanfaatkan komunitas pasien yang ada untuk mencipatakan layanan baru sesuai kebutuhan mereka. (IZn - persi.or.id)