Presiden Apresiasi PERSI dan Kalangan Perumahansakitan Indonesia
Jakarta - Presiden Joko Widodo mengapresiasi dedikasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) dalam mendukung kinerja kalangan perumahsakitan Indonesia.
"Terimakasih atas dedikasi kalangan RS untuk rakyat Indonesia selama ini," ujar Presiden saat membuka Kongres XIV PERSI di Jakarta Convention Centre hari ini yang dihadiri sedikitnya seribu kalangan perumahsakitan, yang terdiri atas direktur dan tim manajemen RS serta kalangan akademisi dan pemangku kepentingan terkait RS.
Kehadiran presiden merupakan kali pertama dalam penyelenggaraan Kongres PERSI yang dilaksanakan setiap tahun.
Kendati mengakui kerja keras kalangan perumahsakitan, di tengah tantangan implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Jokowi juga menekankan pentingnya upaya promotif dan preventif untuk menjaga masyarakat agar tidak sakit.
"Ada keyakinan, makin tinggi kesejahteraan masyarakat, makin baik pula tingkat kesehatan masyarakat. Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Sejalan perkembangan teknologi, justru gaya hidup yang kurang sehat telah menurunkan tingkat kesehatan masyarakat," ujar Jokowi.
Jokowi mengutip data BPJS Kesehatan tentang penyakit katastropik yang terus meningkat. Pada 2017, penanganan penyakit jantung mencapai Rp9,25 triliun, pengobatan kanker Rp3 triliun, gagal ginjal Rp2,2 triliun, stroke 2,2 triliun. Sedangkan belanja BPJS Kesehatan non katastropik yang terbilang besar, diantaranya katarak Rp 2,6 triliun dan fisioterapi Rp965 miliar.
"Gede banget, itu nilai yang sangat besar. Maka pencegahan adalah yang paling utama, agar SDM kita prima untuk membangun bangsa ini dan anggaran itu tidak terus bertambah."
Jokowi juga mengingatkan, kesehatan bersifat veto, pengali nol untuk seluruh potensi masyarakat. "Kalau sakit kita tidak bisa berbuat apa-apa. Sakit itu sifatnya veto, seseorang yang pintar dan berpotensi tinggi, kalau sakit ya tidak bisa berbuat apa-apa." (IZn - persi.or.id)