BPJS Kesehatan Raih Sembilan Penghargaan dari Asosiasi Jaminan Sosial Internasional
Jakarta - BPJS Kesehatan meraih sembilan penghargaan dari asosiasi jaminan sosial internasional (International Social Security Association/ISSA). Penghargaan ISSA Good Practice Award itu diberikan Presiden ISSA, Prof Dr Breuer Joachim kepada Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris, pada acara International Social Security Association Regional Forum tingkat Asia Pasifik di Kuala Lumpur, Malaysia, awal Oktober lalu.
ISSA adalah asosiasi lembaga jaminan sosial beranggotakan 158 negara, termasuk 40 dari Asia Pasifik. Penghargaan diberikan tiga tahun sekali untuk masing-masing kawasan.
"BPJS Kesehatan menjadi satu-satunya peraih sembilan penghargaan sekaligus. Tiga negara lain di Asia Pasifik yang meraih penghargaan yakni dua oleh Malaysia dan satu penghargaan diberikan pada Iran dan China. Penghargaan ini memacu kami, bekerja lebih keras menjaga program JKN-KIS tetap berkelanjutan," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris seperti dikutip dalam siaran persnya.
Sembilan penghargaan ISSA itu, kata Fahmi, diberikan berkat inovasi dan upaya penyempurnaan Jaminan Kesehatan Nasional selama tiga tahun terakhir. Penghargaan itu mencakup kepesertaan, iuran, sistem informasi hingga mekanisme mengefektifkan pembayaran kepada fasilitas kesehatan.
Sebanyak tiga penghargaan berkategori Special Mention, yakni implementasi Manajemen Risiko sesuai panduan ISSA, optimalisasi Jaminan Kesehatan Nasional melalui Program Kader JKN, dan Aplikasi Mobile JKN. Penghargaan ISSA Good Practice Award Regional Asia dan Pasifik tahun 2018 itu adalah, Certificates of Merit With Spesial Mention dan Certificates of Merit untuk 9 kategori dari 10 yang dikirim BPJS Kesehatan untuk dikompetisikan. Diantaranya, Implementation of integrated risk management in line with ISSA Guidelines to manage the National Health Social Security programme, Involving the society to care about social health care through Kader JKN Programme, Mobile JKN: A one-stop solution for social security health services at peoples fingertips.
Selanjutnya, Certificates of Merit untuk Commitmend-based capitation as Indonesias model for performance-based payment system for primary care providers, Resolving the challenges of implementing the KBK Scheme in Indonesian National Health Social Security Program. Kedua Customer Service Time Index and Customer Voice Integrated System CSTI-SUPEL, DEFRADA (Deteksi Potensi Fraud dengan Analisa Data Klaim) The Development of a fraud detection tool in hospital service, serta Ease of registration for National Health Social Security through Fast Track.
Selain itu, Facilities Information System (HFIS) for better contracting accountability and more effective referral system serta Implementing digital claim hospital verification in National Health Social Security in Indonesia, dan Optimizing the principle of mutual cooperation through a family bill in the Social Health Insurance Fund.
Dalam konteks ISSA, kata Fachmi, Good Practice didefinisikan sebagai sebuah pengalaman, aktivitas, pengukuran, proses, program, proyek, atau teknologi yang diimplementasikan oleh organisasi jaminan sosial dengan tujuan perbaikan kapasitas administratif dan operasional, dan/atau efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program.
Fachmi memaparkan, dalam pertemuan itu, ISSA menegaskan, negara-negara Asia Pasifik yang mayoritas merupakan negara berkembang, harus mulai membangun sistem jaminan sosial sebagai salah satu instrumen investasi bangsa di bidang kesehatan.
"Negara sudah berinvestasi kesehatan untuk rakyatnya, maka produktivitas otomatis akan meningkat. Efek Program JKN-KIS yang belum berusia 5 tahun di Indonesia nyatanya memang sudah memiliki dampak perekonomian pada masyarakat, termasuk angka harapan hidup," kata Fachmi. (IZn - persi.or.id)