Indonesia Merintis Jalan Agar Berdaya Penuhi Kebutuhan Alkes dan Penunjang Medis, Implan Tulang Karya UGM Dikirim ke Palu
Yogyakarta - Sebanyak 100 implan tulang buatan karya peneliti Centre for Innovation of Medical Equipment and Devices (CIMEDs), Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, disumbangkan untuk korban bencana di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Peranti itu diserahkan Dekan Fakultas Teknik UGM Nizam kepada perwakilan tim medis dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yuniarta Prabowo, yang berangkat menuju Palu, Sulteng. Jika dinilai belum mencukupi, bantuan implan berikutnya akan kembali dikirim, menunggu hasil penilaian tim di lokasi.
"Implan penyambung tulang tersebut terdiri atas narrow dynamics compression plate, small plate, broad plate, reconstruction plate, T plate, dan mini plate. Implan ini hasil pengembangan yang telah dilakukan para peneliti di CIMEDs sejak 2007, yang didasarkan pada morfometri tulang orang Indonesia dari data hasil pengukuran tulang," ujar Perwakilan CIMEDs Suyitno yang juga dosen Fakultas Teknik.
Pengembangan implan tulang itu, kata Suyitno, didasarkan peristiwa gempa Bantul pada 2006 yang memakan korban jiwa dan luka berat serta ringan. Informasi di media sendiri menyebutkan, bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah telah menimbulkan 800 orang luka berat yang sebagian besar dipastikan berkaitan dengan tulang.
"Kebutuhan implan patah tulang sangat banyak dan mendadak saat bencana, sementara negeri kita ini rawan bencana karena dikelilingi gunung api dan potensi gempa. Sehingga diperlukan industri dalam negeri yang siap memenuhi kebutuhan implan saat bencana terjadi," ujar Suyatno yang bersama tim CIMEDs juga sedang menyiapkan bantuan kaki palsu, khususnya untuk para korban yang harus diamputasi. (IZn - persi.or.id)