Tangani Korban Gempa, RS di Palu dan Gorontalo Berkolaborasi
Palu - Kondisi bangunan rusak terdampak gempa, RSUD Undata Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), menitipkan 26 pasiennya di halaman Polda Sulteng. Sebagian pasien lainnya, dialihkan ke RS Bayangkara dan RS-RS lainnya di kota itu. Umumnya pasien korban bencana mengalami patah tulang dan memerlukan oksigen.
Tim medis Posko Polda, Joko Naslam memaparkan, RSUD Undata juga telah memasok obat-obatan sebanyak 2 dos. Tenaga medis yang bersiaga di posko, kata Joko, sebanyak lima orang, terdiri dari relawan juga dokter."Khusus untuk pasien anak, membutuhkan tempat tidur yang layak karena kondisi terbuka, rawan kena ISPA dan demam."
Bantuan medis kini terus mengalir ke Palu. Diantaranya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Trianto Bialangi mengatakan, pihaknya telah mengerahkan tim medis gabungan untuk membantu korban gempa di provinsi tetangganya itu. Tim tersebut berangkat sejak Sabtu (29/9) dan telah tiba di Palu.
Tim itu hasil kerja sama pemerintah provinsi Gorontalo, Ikatan Dokter Indonesia Gorontalo, RSUP Kandou di Sulawesi Utara, RS Aloei Saboe, RS MM Dunda, KKP, PPNI, Dinkes Kabupaten Gorontalo. Total tenaga yang diturunkan sebanyak 43 orang tenaga medis, terdiri dari dokter bedah umum, dokter bedah tulang, spesialis penyakit dalam dan dokter umum. Selain itu, dikirim juga perawat, tenaga anestesi, perawat gawat darurat, ahli farmasi, ahli gizi, tenaga kesehatan masyarakat dan sopir. (IZn - persi.or.id)