PERSI Gelar Webinar Risiko Gula Darah di Era Pandemi
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) menggelar Live Webinar dengan topik "Risiko gula darah yang tidak terkontrol di era pandemi" dengan menghadirkan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Endokrinologi, Dr. Roy Panusunan, Sp.PD-KEMD, hari ini, Sabtu, 7 November 2020 dengan dukungan dari Novo Nordisk.
Wakil Sekretaris Jenderal PERSI dr. Rachmat Mulyana M, Sp.Rad yang membuka acara ini menyatakan kalangan perumahsakitan memiliki kewajiban untuk menyelenggarakan pelayanan yang aman dan berkualitas, baik itu terkait kasus Covid-19, maupun penyakit lainnya, termasuk yang tergolong kronis dan membutuhkan interaksi rutin antara tenaga kesehatan dengan pasien.
"Sudah delapan bulan kita jalani masa pandemi ini, dan seopanjang proses itu RS terus menerus berupaya melaksanakan kewajibannya untuk melayani Covid-19 dan penyakit lain. Pasien tidak perlu takut datang terutama penyakit kronis karena RS telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengamanan, kontrol dan pertemuan dengan dokter diperlukan agar penyakit tidak lantas berkembang menjadi parah," ujar Rachmat saat membuka acara itu,
Dr. Roy Panusunan, Sp.PD-KEMD yang menjadi narasumber dalam diskusi yang dilaksanakan melalui Microsoft Teams dan YouTube secara langsung dan rekamannya dapat dibuka di Youtube PERSI Pusat menyatakan bahwa hidup dengan diabetes merupakan hal yang wajar saat ini, dihubungkan dengan kecenderungan gaya hidup dan usia. Namun, yang perlu diperhatikan adalah diabetes itu harus terkontrol dengan berbagai upaya yaitu menjaga asupan makanan, mengelola stres, berolahraga, memeriksa gula darah secara teratur, memeriksa fungsi ginjal dan organ terkait serta rutin berkonsultasi dengan dokter. Tentunya, juga mengonsumsi obat atau insulin, jika memang sudah dianjurkan oleh dokter.
"Jadi, its okay jika Anda mengalami diabetes, itu diterima saja dan tidak akan menjadi masalah sepanjang kita mengelolanya dengan baik," ujar Roy dalam diskusi yang dipandu oleh dr. Grace Cielia, MKK, CEO PT Info Sarana Medika PERSI sebagai penyelenggara diskusi.
Roy membagikan kiat praktis yang bisa diberlakukan pasien diabetes di masa pandemi ini ketika perjumpaan dengan dokter kian terbatas, yaitu dengan rutin memeriksa gula darah secara mandiri. "Lakukan pemeriksaan saat bangun tidur, angkanya usahakan di bawah 130 karena itu menandakan gula darah puasa, jadi kalau angkanya 80 itu bagus. Selanjutnya, ukur pula gula darah sewaktu yaitu 2 jam setelah suapan terakhir makanan kita, angkanya harus dibawah 180, jadi kalau bisa 140 itu bagus. Lalu sebulan sekali lakukan pemeriksaan HbA1Cuntuk memeriksa kadar gula darah dalam sel darah merah, serta setahun dua kali lakukan tes fungsi ginjal," ujar Roy.
Sementara, penanda utama ketika diabetes terkontrol dengan baik, kata Roy adalah kondisi tubuh yang prima, bisa makan dan istirahat dengan baik serta beraktivitas dengan baik. Sebaliknya, jika tubuh mulai mengalami gangguan mata dan terasa tidak fit, maka harus diwaspadai diabetes telah merusak organ-organ terkait.
Roy yang juga menyarankan agar pasien yang masih merasa kuatir untuk datang langsung ke RS untuk mencoba telekonsultasi yang diselenggrakan sejumlah RS. "Bisa kita diskusikan, karena saya sendiri telah melakukannya dan bisa membantu, walaupun ada pasien yang merasa belum puas jika tidak bertemu dengan saya langsung, tapi telekonsultasi ini terus berkembang dengan baik dan saya memiliki situs untuk membimbing dokter melakukan telekonsultasi," ujar Roy.
Syarat telekonsultasi yang efektif, termasuk bagi pasien diabetes, kata Roy, di antaranya adalah jadwal yang tepat dan disepakati pasien serta dokter, mengacu pada regulasi Kementerian Kesehatan serta terekam dalam sistem rekam medis RS. (IZn - persi.or.id)